Rabu, 19 Juni 2013

My Hentai Prince chapter 2


Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Warning : OOC, Typo bertebaran, EYD parah, cerita GaJe, dll.
Dont like? Up to you :)
Happy Reading


DASAR MESUM!
Perempuan berambut soft pink itu menatap tajam ke arah pemuda berambut raven yang sedang asyik bersenda gurau bersama dengan teman-teman barunya. Sekali lagi, perempuan itu menatap tajam ke arah pemuda berambut raven. Kilat-kilat cahaya yang menunjukan aura kebencian terpancar di matanya yang hijau bak emerald. Andai saja di kelas ini tidak ada orang sama sekali—kecuali dia dan pemuda raven mesum itu—dia akan mencekik si mesum itu dengan sekuat tenaga dan membuang jasadnya ke laut.
"Hei, Sasuke! Sakura-chan memandangimu, tuh!"
Sakura tersentak ketika seseorang dari salah satu pemuda yang ada di samping Sasuke menyebut namanya. Seketika, inner Sakura menjerit tidak suka.
Cih! Aku tidak memandanginya, kuning! Aku geram kepadanya!
"Hn," Pemuda raven tersebut tersenyum nakal. "Biarkan saja, dia itu memandangi tubuhku yang atletis ini. Pasti dia berfantasi tentangku saat berada di atas ranjang,"
4 sudut siku-siku muncul di kening Sakura. Mesum dan PD sekali Uchiha ini.
"Tenang saja, Honey, sehabis pulang sekolah nanti, kita ke Love Hotel." Sasuke melanjutkan perkataannya sambil tersenyum nakal ke arah Sakura. Beberapa pemuda yang ada di sekitar Sasuke terkikik geli mendengarkan ucapan Uchiha mesum itu.
Kami-sama,
Aku-tidak-tahan-lagi.
Sakura pun bangkit dari tempat duduknya, kemudian mendekat ke arah pemuda raven tersebut.
"Wah, sepertinya Honey-ku ini ingin 'menyerang'ku, ya?" Sasuke tersenyum nakal dan mengatakan kata 'menyerang' dalam artian yang berbeda.
"Ya, aku ingin 'menyerang'mu, Darling," Sakura tersenyum sinis.
"Hahaha, sudahku duga," Sasuke tertawa. "Kalau mau 'menyerang'ku di Hotel saja, Honey."
"Aku 'menyerang'mu dengan seperti ini!"
BUAGGGHH!
Sasuke pingsan di tempat.
.
.
.
My Hentai Prince
©Azuka-nyan
Genre : Romance, Drama,
Rate M
.
.
.
"Huaa, Sakura-chan, bogem-mu kuat sekali," Sasuke meringis kesakitan karena mendapat bogem kedua dari Sakura.
"Itu semua gara-gara dirimu yang membuatku kesal setengah mati! Dasar pangeran Mesum!"
Sasuke mendengus kesal. Baru pertama kali ini ada seorang cewek yang berani menamparnya. Perempuan yang lain saja tak pernah berani menamparnya, kenapa perempuan yang satu ini benar-benar nekat? Tapi ya sudahlah, toh, sekarang Uchiha mesum ini sudah jatuh hati kepada perempuan soft pink kasar yang ada dihadapannya.
"Sakura-chan," Ucap Sasuke manja dan sukses membuat Sakura meoleh padanya.
"Apa?"
"Aku mencintaimu,"
BLUSH!
Ah, wajah perempuan soft pink tersebut memerah.
"A—apa maksudmu hah?!" Sakura gelagapan, "Ja—jangan bicara yang tidak-tidak!"
Sasuke terdiam sebentar, diperhatikannya tingkah perempuan yang ada dihadapannya ini. Senyum tulus bercampur nakal terpasang di wajahnya.
"Ne, Sakura-chan,"
"Apa lagi?"
"Sekarang UKS sepi," Sasuke menggantung ucapannya, "Bagaimana kalau kita..."
BRUK!
"A—apa yang kau lakukan?!" Sakura terkejut saat Sasuke mendorong dirinya ke atas tempat tidur UKS.
Sasuke menahan kedua tangan Sakura agar tidak dapat bergerak bebas kemudian tersenyum nakal. Senyum yang sama saat mereka pertama kali bertemu. "Melanjutkan hal yang sempat tertunda,"
Wajah Sasuke semakin mendekat ke arah Sakura. Sekarang jarak di antara mereka telah habis. Sasuke mencium Sakura. Ciuman yang lembut dan mendominasi. Ciuman yang sangat bergairah. Ciuman yang bersifat ingin memiliki.
"Hmmmp!"
"Buka mulutmu dan balas ciumanku, Sakura,"
"Hah?! Ta—tapi—Hmmp!"
Ciuman itu semakin lama semakin lebih bergairah. Lidah Sasuke yang sudah masuk ke dalam mulut Sakura mulai mengobrak-abrik mulut pemiliknya. Hal itu menyebabkan air liur yang entah milik siapa menetes keluar dengan banyak.
SHANNARO! Aku hampir mati kehabisan nafas!
"H—Hmmmp! Le—lepas—Hmmmp!"
Sakura merasa dirinya kehabisan nafas. Dengan perasaan tidak tega, Sasuke melepaskan ciumannya. Terlihat beberapa air liur di sekitar mulut mereka berdua.
"Dasar mesum! Kau hampir membunuhku!" Sakura menyeka air liur yang tersisa di mulutnya.
"Jangan diseka," Sasuke menatap sayu Sakura. "Biar aku saja yang membersihkannya."
Sakura bingung dengan perkataan Sasuke. Sedetik kemudian, Sasuke menjilati air liur yang berada di sekitar mulut Sakura. Sakura tersentak dan mendesah tertahan. Lidah Uchiha mesum itu sekarang benar-benar membuatnya gila. Lidah itu terus menari-nari di sekitar bibirnya. Terasa geli dan basah. Sakura benar-benar tak kuasa menahan desahan demi desahan yang keluar dari mulutnya.
"A—ah~ Sa—sasuke..."
Sasuke menyeringai. Akhirnya, Sakura mendesahkan namanya. Dengan perlahan, tangan Uchiha mesum itu menyingkap rok Sakura. Tangannya sedikit lagi akan menyentuh 'sesuatu' yang tabu bagi Sakura. Lidah Sasuke masih terus menjilati bibir ranum itu tanpa ada maksud berhenti supaya Sakura tidak sadar bahwa tangannya sedang berjuang keras di bawah sana untuk menyentuh 'kepunyaan' Sakura.
"Wah! Kau sudah basah, Honey."
Sakura tersentak, sejak kapan Uchiha mesum ini menyentuh selangkangannya?
"He—Hentaaaaiiiii!"
BUUAAAGH!
'Bogem mentah' kembali tercetak di wajah manis Uchiha mesum kita yang satu ini.
.
.
.
Sasuke memperhatikan wajahnya di cermin toilet pria. Ini ketiga kalinya dia di 'bogem mentah' Sakura. Ternyata pacarnya itu benar-benar perempuan kasar. Sasuke tak bisa membayangkan bagaimana nanti mereka berdua bergumul di atas ranjang. Bisa-bisa Sasuke kena cakaran perempuan soft pink itu. Saat pertama bagi perempuan kan sakit.
"Sasuke!"
Uchiha Sasuke menoleh kebelakang. Diperhatikannya dengan seksama orang yang memanggilnya tadi. "Ada apa, Naruto?"
Orang yang bernama Naruto itu tersenyum. "Tak apa, hanya saja, aku kasihan melihatmu."
Pemuda raven itu tersenyum lembut. "Hahaha, jangan khawatir, sebentar lagi, si pink itu akan jadi milikku."
"Ne, Sasuke, boleh aku bertanya?"
"Apa?"
"Kenapa kau bisa jatuh hati pada Sakura?"
Pemuda raven itu terdiam sejenak. Entah apa yang dipikirkannya saat itu. Kenapa dia jadi mengirim surat cinta pada Sakura? Padahal, mereka berdua belum kenal sama sekali. Kelas pun juga berbeda. Kemudian, pemuda raven itu tersenyum manis.
"Rahasia,"
.
.
.
"Hei, hei! Itu kan cewek yang tadi pagi."
"Iya! Itu cewek tadi pagi yang nempel-nempel sama Sasuke-kun kita!"
"Huaa! Dia kan tidak cantik!"
"Coba lihat, rambutnya aneh!"
"Badannya pendek!"
Sakura menggenggam erat kedua tangannya. Sekarang, dia menjadi pembicaraan hangat bagi fans club Sasuke. Belum lagi tatapan mengerikan yang dia dapat. Inner Sakura menjerit sejadi-jadinya.
Cih! Aku berharap tidak menjadi pacar orang mesum ini, tau!
Sakura melirik ke arah pemuda yang berjalan di sampingnya. Santai dan datar. Kenapa pemuda ini diam saja saat Sakura diperolok? Rasanya Sakura benar-benar ingin mem-bogem pemuda mesum ini sekali lagi.
"Heh, kenapa kau diam saja saat aku di perolok-olok oleh fans club-mu?"
Sasuke menghela nafas. "Biarkan saja, yang penting mereka tidak melakukan hal aneh terhadap dirimu. Jika mereka berani menyentuhmu, mereka akan berurusan denganku."
BLUSH!
Ah, wajah perempuan soft pink itu memerah.
"Sehabis ini, kau mau kemana, Honey?"
"Cih, berhenti memanggilku dengan Honey!"
"Baiklah, sehabis ini kau mau kemana, Sakura-chan ku?"
BLUSH!
"Be—berhenti mendeklarasikan bahwa aku adalah milikmu, mesum!"
"Kau kan memang milikku."
BLUSH!
"A—aku ma—mau pulang saja!"
"Eh, pulang?"
"Iya, aku mau pulang! Memangnya kenapa?"
"Bukannya kita mau ke Love Hotel?"
CTAK!
4 sudut siku-siku kembali tercetak di kening Sakura yang lebar.
"Kau," Sakura menatap tajam Sasuke dengan mata yang ber kilat-kilat. "Jika sekali lagi kau mengatakan bahwa kita akan ke Love Hotel, besok aku pastikan kau terbaring di rumah sakit, mesum!"
Sasuke tersenyum nakal. "Jika aku terbaring di rumah sakit, maka kau harus menjadi perawat pribadiku, Sakura-chan."
Sakura mendengus kesal. Tidak bisakah pemuda raven ini berhenti berbuat mesum? Dengan perasaan kesal yang menguap, Sakura melengos pergi meninggalkan Sasuke yang masih berdiri di loker sepatunya. Lebih baik dia pulang sendiri daripada harus pulang berdua dengan si mesum itu. Jika dia pulang berdua dengan si mesum itu, bisa-bisa dia di bius lalu di perkosa habis-habisan. Membayangkannya saja sudah ngeri.
Tiba-tiba Sakura terdiam sejenak. Kenapa si mesum itu bertekad sekali menjadi pacar perempuan soft pink ini? Padahal, mereka belum kenal sama sekali. Menyapa saja tidak pernah. Kelas pun juga berbeda, walaupun sekarang mereka sekelas. Sebenarnya ada apa ini?
"Dasar! Kau meninggalkanku, Honey!" Sasuke mengejar Sakura lalu menggenggam telapak tangan Sakura dengan erat. "Ayo cepat, aku akan mengantarmu pulang."
"Tunggu sebentar," Sakura terdiam. "Boleh aku bertanya sesuatu?"
"Apa itu?"
"Ke—kenapa Sasuke-kun menyatakan cinta kepadaku?"
Hening.
Suasana hening pun tercipta semenjak Sakura bertanya kepada Sasuke.
"Pa—padahal kita belum mengenal satu sama lain, kenapa ka—kau menyatakan cinta kepadaku?" Sakura menambahkan ucapannya.
Senyum nakal pun menghiasi wajah pemuda raven tersebut. "Kau mau tahu, Sakura-chan?"
Sakura mengangguk.
"Karena," Sasuke menundukkan wajahnya ke arah Sakura. "Aku ingin kau memberikan yang pertama bagimu padaku, Sakura-chan,"
SLURP!
Sasuke menjilati telinga Sakura. Dijilatinya telinga kekasihnya itu dengan penuh nafsu tanpa ada maksud berhenti.
"He—hentikan!" Sakura mencoba mendorong Sasuke tetapi Sasuke mendekap erat tubuh Sakura.
"Da—dasar mesum! He—hentikan aksimu itu, Hen—hentai!"
Seakan telinganya tuli, Sasuke tetap menjilati telinga Sakura. Sakura yang merasa geli dan basah mencoba untuk menjauh dari Sasuke. Didorongnya Sasuke dengan sekuat tenaga, dan akhirnya...
BRUK!
...Sakura lah yang jatuh tersengkur.
"Whooaa! Honey!" Sasuke panik melihat Sakura jatuh. "Kau tidak apa-apa?"
"Sakit!" Sakura pun berdiri kemudian membersihkan rok-nya dari debu dan kotoran. "Cih! Ini semua gara-gara dirimu, Mesum!"
Sasuke menghela nafas. "Tetapi, di daerah sini tidak apa-apa kan?"
GYUUUTT!
Eh?
"He—hentai!"
BUUUAAAGGGHHH!
.
Seperti biasa, Sasuke mendapat 'bogem mentah' yang entah ke berapa kalinya karena menyentuh payudara Sakura lagi.
.
Sepertinya petualangan Sakura akan terus berlanjut bersama Pangeran Mesumnya ini di Chapter depan.
.
.
.
TO BE CONTINUE

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman